RAKYAT INDONESIA JANGAN TERKECOH DENGAN PENCITRAAN
Oleh : Dwi YuliKaryanto
Pemikiran kebangsaan sudah selayaknya dimiliki oleh segenap rakyat indonesia, sehingga rakyat bangsa mampu mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara secara baik dan dapat mempertanggung jawabkan semua pandangan akan bangsa indonesia . Harus diakui bahwa Media sebagai sarana tekadang membuat rakyat bangsa terkecoh dan sangat mempengaruhi bagaimana rakyat indonesia mengambil sebuah kesimpulan, namun selayaknya semua hal yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara harus dipahami kembali dengan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi sehingga apapun yang dilihat dan didengar akan lebih bisa diyakini sehingga keputusan yang diambil mampu menyumbangkan hal terbaik bagi bangsa dan negara tercinta .
|
DWI YULIKARYANTO |
Pada Pilpres kedepan 09 Juli rakyat indonesia akan dihadapkan pada persoalan penting bagi kelanjutan bangsa indonesia kedepan, oleh sebabnya sebagai warga bangsa yang berpikir senantiasa harus mewaspadai diri dengan mempertimbangkan pilihan dengan sebaik-baiknya agar tidak salah dalam memilih pemimpin bangsa yang dapat melakukan pekerjaan rumah secara baik dan bertanggung jawab mutlak atas negara dan rakyat indonesia. Secara umum rakyat sesungguhnya butuh kepemimpinan yang jelas, tegas dan memiliki arah serta tujuan dengan baik sesuai cita - cita bangsa dan harus dilatar belakangi oleh sebuah pendalaman apa sebenarnya yang dibutuhkan bangsa dan rakyat serta sebagai jenjang meneruskan pemerintahan saat ini, karena perubahan secara total tidak akan mungkin terjadi dalam bangsa ini , kecuali tetap berpegang teguh kepada ketentuan dasar dan norma-norma bangsa sehingga kekuatan idealisme bangsa tetap terjaga dengan baik sebagaimana Pancasila dan Undang - Undang Dasar 1945 .
Politik bangsa sudah sangat rentan dengan keberadaan media elektronik yang memunculkan pigur - pigur politisi yang selalu melakukan pencitraan, dampak dari hal ini secara tidak sadar rakyat bangsa terbius oleh permasalahan mendasar yang akan merusak kondisi pemikiran rakyat indonesia . Harus diakui bahwa semua pihak sangat memiliki kepentingan selama semua itu masih dalam kewajaran dan tidak merusak tatanan kebangsaan, namun saya merasa bahwa rakyat indonesia sudah mampu mencerna apa sebenarnya pencitraan, sehingga kedepan akan mampu menentukan skap terbaik dalam mewujudkan pranserta masyarakat secara arif dan bijaksana dalam menentukan pilihan politik di Pilpres 09 Juli mendatang . Rakyat indonesia tentu butuh sebuah kepemimpinan yang mampu dan bertanggung jawab dalam hal apapun, cukup syarat sebagai seorang pemimpin bangsa haruslah sudah terlihat jiwa negarawan yang baik dan secara umum bisa diyakini mampu mengemban amanah rakyat secara menyeluruh .
Seorang yang layak dipercaya oleh rakyat tentu harus menunjukan sikap bahwa diri seorang pemimpin dimaksud harus memperlihatkan batas kemampuan dirinya dalam hal kepemimpinan, dan jelas bahwa kepemimpinan akan tumbuh dan lahir dengan keseriusan menyelesaikan semua pekerjaan dan mampu mensinkronkan segala bentuk dan macam pekerjaan atas apa yang dihadapinya, dan tentu bukan hanya sebatas ambisius diri atau kelompok semata . Negara butuh tangan seorang pemimpin yang jelas titik nol dan titik akhir dari apapun yang dikerjakan, artinya sebuah nilai kesadaran mengukur kemampuan harus tidak menjadi pertanyaan rakyat bangsa, bukankah amanah itu harus terselesaikan dengan baik tanpa harus berpikir hal lain dan tetap konsisten menyelesaikan apa yang ada dihadapannya selaku pemimpin .
Bangsa ini butuh keyakinan dan kerja keras dan tidak mengada - ngada dalam melaksanakan pekerjaan atau lebih dikenal dengan penguatan pencitraan yang mana hal ini memang dikembangkan secara sengaja oleh pihak - pihak yang berkepentngan dalam politik, karena jelas bahwa rakyat bangsa masih sangat lemah dalam mengartikan sesuatu yang dilihat dan didengar, karena keterbatasan pengetahuan atau karena keterbatasan dalam penguasaan teknologi ( IT), sehingga sedikit kemampuan untuk mengurai sesuatu masalah yang timbul atau terlalu mudahnya mempercayai sebuah issu yang dipertontonkan dimedia elektronik . Karena kemampuan media elektronik sangat mampu memutar keyakinan dan kehancuran keyakinan rakyat bangsa dalam menentukan sikap . Intinya media sebagai sarana dalam pencitraan dan apa yang terjadi sebenarnya tidak sesuai dengan kenyataan dan berdampak buruk pada tataran permasalahan tertentu .
Sehingga daya ukur rakyat bangsa dalam menetukan keputusan politik sangat dipengaruhi oleh keberadaan media, dan yang perlu diingat bahwa semua kita sangat memiliki keterbatasan dalam hal apapun dan satu - satunya cara adalah saling bertukar pikiran kepada semua pihak yang bisa menguraikan apa dan bagaimana sebenarnya sesuatu hal dalam keadaan sesungguhnya yang terjadi, sehingga kita akan memiliki perbandingan pendapat dan membuat nilai bergaining dalam diri kita guna mengambil sebuah keputusan diri dalam menentukan sikap politik dan menggunakan hak politik pada Pilres mendatang . Sesuatu yang sudah terjadi tidak akan mampu kita ulang, karena waktu berjalan dan mulailah segenap kita sebagai warga bangsa indonesia selalu berpikir bahwa kita membutuhkan pemikiran dan pendapat orang lain diluar diri kita . ***